Makna di Balik Bunyi Terompet di Malam Tahun Baru
SUMBER : LIFESTYLE.KOMPASIANA.COM
File: Tahun baru
Setiap kali tahun baru datang, kebanyakan dari kita berusaha menyambutnya dengan berbagai cara. Kita membuat persiapan penyambutan tahun baru. Dari berbagai cara penyambutan tahun baru itu , saya melihat ada dua hal yang tidak pernah terlewatkan. Pertama, meniup terompet, membunyikan klakson mobil, motor, kapal, dan sirine. Kedua, membakar petasan, membakar ikan, dan membakar sate.
Yang menjadi pertanyaan kita, kenapa mesti meniup terompet, membunyikan klakson, serta membakar petasan, membakar ikan, dan sate pada saat terjadinya pergantian tahun? Apakah perbuatan itu hanya membuang-buang waktu dan biaya saja? Apakah mungkin ada makna dan hikmah di balik semua perbuatan itu?
Saya melihatnya, perbuatan meniup terompet dan membunyikan klakson itu hanyalah perbuatan fisik yang semua orang bisa mendengar dan menyaksikannya. Saya juga menilai bahwa perbuatan itu bukanlah perbuatan yang kosong tanpa makna. Juga bukan perbuatan yang sia-sia. Secara pasti saya menilai ada hikmah dan maknanya.
Dengan ditiupnya teromkpet serta dibunyikannnya klakson dan sirene, paling tidak bermakna mengingatkan dan menyadarkan kita bahwa tahun baru sudah datang. Kita diingatkan dan disadarkan agar segera menyingsingkan tangan kita untuk bangun dan bangkit menyambut kedatangan tangan baru dengan melakukan perbuatan yang positif dan berguna bukan saja untuk diri sendiri dan keluarga tetapi juga buat masyarakat luas.
Dengan nyaringnya bunyi terompet dan sirine, kita diingatkan agar segera memulai kehidupan di awal tahun baru dengan semangat baru. Kita himpun dan kita kerahkan seluruh potensi dan kemampuan yang ada dalam diri kita untuk meraih masa depan dan kehidupan yang lebih baik daripada tahun sebelumnya.
Dengan bersahut-sahutannya suara terompet dan sirine di malam tahun baru, seharusnya menyadarkan kita bahwa semua perbuatan buruk, negatif, dan merugikan diri sendiri, keluarga, dan masyarakat yang kita lakukan pada tahun lalu kita enyahkan dan kita buang jauh-jauh. Kemudian kita ganti di tahun baru 2012 ini dengan perbuatan baik dan penuh manfaat.
Lalu apa makna dari perbuatan membakar ikan, ayam, dan sate di malam pergantian tahun baru? Perbuatan ini sebenarnya hanya untuk senang-senang seperti orang yang mengadakan pesta. Tapi kalau ditelusuri lebih jauh, ternyata kita juga diingatkan agar segera membakar seluruh perbuatan buruk dan negatif yang kita lakukan sepanjang tahun 2011.
Kita bakar sampai hangus semua perbuatan kita yang negatif dan buruk sehingga tidak bisa lagi bangkit dan bergerak pada tahun 2012, seperti kebiasan kita yang suka minuman keras sampai teler, kebiasaan kita yang suka bermain judi, kebiasaan kita yang suka selingkuh, kebiasaan kita yang pelit tidak mau sedekah, kebiasaan kita suka mengadu domba, kebiasaan kita yang suka iri dan dengki, kebiasaan kita yang senang melihat orang lain susah dan sedih melihat orang lain senang, dan kebiasaan buruk dan tercela lainnya.
Pada tahun 2012 kita berjanji menjadi manusia baru yang sifat, tingkah laku, dan perbuatan kita serba baik dan bermanfaat. Di tahun 2012 kita harus menjadi sebaik-baik manusia, yaitu orang yang panjang umurnya dan baik perbuatannya. Kita harus berusaha menghindar dan menjauhi menjadi seburuk-buruk manusia, yaitu orang yang panjang umurnya tetapi buruk sikap dan perbuatannya.
Pada tahun 2012 kita harus berusaha menjadi manusia yang bermanfaat bukan saja untuk diri sendiri, dan keluarga, tetapi juga untuk masyarakat luas. Jika kebetulan kita punya pengetahuan dan ketrampilan, maka sebarkan juga buat orang lain. Kalau kita punya kelebihan harta, bantulah meringankan penderitaan orang lain yang hidupnya serba kekurangan yang ada di sekitar kita.
Intinya, pada tahun 2012 ini kita harus berusaha untuk menebar senyum dan kebahagiaan buat orang lain. Kita harus menjadi orang yang menyenagkan buat orang lain dengan menebar banyak perbuatan baik dan peduli dengan penderitaan orang lain yang berada di sekitar kita.
Setiap kali tahun baru datang, kebanyakan dari kita berusaha menyambutnya dengan berbagai cara. Kita membuat persiapan penyambutan tahun baru. Dari berbagai cara penyambutan tahun baru itu , saya melihat ada dua hal yang tidak pernah terlewatkan. Pertama, meniup terompet, membunyikan klakson mobil, motor, kapal, dan sirine. Kedua, membakar petasan, membakar ikan, dan membakar sate.
Yang menjadi pertanyaan kita, kenapa mesti meniup terompet, membunyikan klakson, serta membakar petasan, membakar ikan, dan sate pada saat terjadinya pergantian tahun? Apakah perbuatan itu hanya membuang-buang waktu dan biaya saja? Apakah mungkin ada makna dan hikmah di balik semua perbuatan itu?
Saya melihatnya, perbuatan meniup terompet dan membunyikan klakson itu hanyalah perbuatan fisik yang semua orang bisa mendengar dan menyaksikannya. Saya juga menilai bahwa perbuatan itu bukanlah perbuatan yang kosong tanpa makna. Juga bukan perbuatan yang sia-sia. Secara pasti saya menilai ada hikmah dan maknanya.
Dengan ditiupnya teromkpet serta dibunyikannnya klakson dan sirene, paling tidak bermakna mengingatkan dan menyadarkan kita bahwa tahun baru sudah datang. Kita diingatkan dan disadarkan agar segera menyingsingkan tangan kita untuk bangun dan bangkit menyambut kedatangan tangan baru dengan melakukan perbuatan yang positif dan berguna bukan saja untuk diri sendiri dan keluarga tetapi juga buat masyarakat luas.
Dengan nyaringnya bunyi terompet dan sirine, kita diingatkan agar segera memulai kehidupan di awal tahun baru dengan semangat baru. Kita himpun dan kita kerahkan seluruh potensi dan kemampuan yang ada dalam diri kita untuk meraih masa depan dan kehidupan yang lebih baik daripada tahun sebelumnya.
Dengan bersahut-sahutannya suara terompet dan sirine di malam tahun baru, seharusnya menyadarkan kita bahwa semua perbuatan buruk, negatif, dan merugikan diri sendiri, keluarga, dan masyarakat yang kita lakukan pada tahun lalu kita enyahkan dan kita buang jauh-jauh. Kemudian kita ganti di tahun baru 2012 ini dengan perbuatan baik dan penuh manfaat.
Lalu apa makna dari perbuatan membakar ikan, ayam, dan sate di malam pergantian tahun baru? Perbuatan ini sebenarnya hanya untuk senang-senang seperti orang yang mengadakan pesta. Tapi kalau ditelusuri lebih jauh, ternyata kita juga diingatkan agar segera membakar seluruh perbuatan buruk dan negatif yang kita lakukan sepanjang tahun 2011.
Kita bakar sampai hangus semua perbuatan kita yang negatif dan buruk sehingga tidak bisa lagi bangkit dan bergerak pada tahun 2012, seperti kebiasan kita yang suka minuman keras sampai teler, kebiasaan kita yang suka bermain judi, kebiasaan kita yang suka selingkuh, kebiasaan kita yang pelit tidak mau sedekah, kebiasaan kita suka mengadu domba, kebiasaan kita yang suka iri dan dengki, kebiasaan kita yang senang melihat orang lain susah dan sedih melihat orang lain senang, dan kebiasaan buruk dan tercela lainnya.
Pada tahun 2012 kita berjanji menjadi manusia baru yang sifat, tingkah laku, dan perbuatan kita serba baik dan bermanfaat. Di tahun 2012 kita harus menjadi sebaik-baik manusia, yaitu orang yang panjang umurnya dan baik perbuatannya. Kita harus berusaha menghindar dan menjauhi menjadi seburuk-buruk manusia, yaitu orang yang panjang umurnya tetapi buruk sikap dan perbuatannya.
Pada tahun 2012 kita harus berusaha menjadi manusia yang bermanfaat bukan saja untuk diri sendiri, dan keluarga, tetapi juga untuk masyarakat luas. Jika kebetulan kita punya pengetahuan dan ketrampilan, maka sebarkan juga buat orang lain. Kalau kita punya kelebihan harta, bantulah meringankan penderitaan orang lain yang hidupnya serba kekurangan yang ada di sekitar kita.
Intinya, pada tahun 2012 ini kita harus berusaha untuk menebar senyum dan kebahagiaan buat orang lain. Kita harus menjadi orang yang menyenagkan buat orang lain dengan menebar banyak perbuatan baik dan peduli dengan penderitaan orang lain yang berada di sekitar kita.